Foto: istimewa
JAKARTA – Polda Metro Jaya menyampaikan kesimpulan akhir penyidikan kasus kematian satu keluarga Kalideres, Jakarta Barat. Polisi menyatakan tidak ada pidana terkait kematian sekeluarga tersebut.
“Kesimpulan akhir penyidikan kami, baik dari Labfor maupun melibatkan berbagai ahli, tidak ditemukan adanya peristiwa pidana yang menyebabkan kematian empat orang di TKP tersebut,” kata Hengki Haryadi.
Hengki Haryadi menambahkan tidak ditemukan motif keluarga Kalideres tewas karena pembunuhan, perampokan, atau tindak pidana lainnya.
Sementara itu, berdasarkan penyelidikan tim psikologi forensik, empat orang keluarga Kalideres dinyatakan meninggal secara wajar.
“Berdasarkan pemeriksaan area psikologis tersebut ditemukan adanya petunjuk peringkat mematikan atau cara kematian Budiyanto, Rudyanto, Renny, dan Dian, yang mengarah ke yang sama, yaitu kematian yang wajar,” ujar Ketua Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Reni Kusumowardani pada kesempatan yang sama.
Menyidikkan kasus kematian sekeluarga Kalideres ini dilakukan dengan melibatkan sejumlah ahli forensik.
Salah satunya kedokteran forensik, yang menentukan penyebab kematian keempat orang sekeluarga tersebut.
Dokter forensik dari RS Bhayangkara Tingkat I Raden Said Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, dr Asri Megaratri Pralebda, mengungkapkan urutan kematian empat jenazah yang mengering di rumah Kalideres, Jakarta Barat.
Asri mengatakan korban pertama yang meninggal adalah Rudyanto Gunawan (71), yang merupakan kepala keluarga tersebut.
“Akhirnya dari beberapa temuan medis yang kami temukan, kemudian digabungkan dari hasil laboratorium forensik di Puslabfor, kami mengambil kesimpulan urutan ilmiah bahwa urutan kematian keempat jenazah ini yang paling awal adalah Bapak Rudyanto,” kata Asri dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Pusat , Jumat (9/12/2022).
Asri lalu menuturkan korban kedua yang meninggal adalah Renny Margaretha (68), yang merupakan istri Rudyanto.
Dilanjutkan dengan Ibu Renny, kemudian Bapak Budianto (Budiyanto Gunawan, usia 68), terakhir adalah Mbak Dian (Dian Febbyana, usia 42).
Berikut selengkapnya penyebab kematian sekeluarga Kalideres yang dijelaskan tim ahli:
1. Rudyanto Gunawan
Kepala Departemen Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Ade Firmansyah Sugiharto memaparkan tim dokter berhasil menemukan gambaran penyakit dari jenazah Rudyanto Gunawan (71) atau ayah keluarga Kalideres.
“Masih bisa kita temukan adanya gambaran pendarahan saluran cerna dan adanya bukti-bukti yang diduga sebagai infeksi saluran cerna,” kata Ade dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (9/12/2022).
2. Renny Margaretha
Sementara itu, Kabid Kimia Biologi Forensik Puslabfor Polri Kombes Wahyu Marsudi mengungkapkan pada tubuh korban ibu yang bernama Renny Margaretha (68) ditemukan kandungan obat kanker payudara.
“Dari sisi forensik, laboratorium forensik tidak menemukan adanya bahan beracun dan berbahaya dari tubuh korban. Tetapi di sini kami menemukan dari organ hepar milik Ibu Renny Margaretha kami menemukan adanya Tamoxifen atau obat kanker payudara,” kata Wahyu Marsudi dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (9/12/2022).
Polisi juga menemukan cairan putih di rumah tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan, cairan putih itu mengandung Tamoxifen.
“Dan ini kebetulan di TKP juga kita menemukan cairan bening yang kita periksa di labfor, ternyata cairan bening tersebut terdeteksi mengandung Tamoxifen,” tutur Wahyu.
Wahyu tekanan bahwa Tamoxifen bukanlah racun. Dia menyebut Tamoxifen adalah obat.
“Korban Renny Margaretha juga terdeteksi adanya Tamoxifen di hatinya. Tapi sekali lagi bahwa Tamoxifen bukan racun, itu obat,” ujarnya.
3. Budiyanto Gunawan
Budiyanto Gunawan (68), yang merupakan paman dalam keluarga tersebut, meninggal karena serangan jantung. Hal ini disampaikan oleh dokter spesialis patologi anatomi subspesialisasi patologi forensik RS Polri, dr Asri Megaratri Pralebda, SpF. Dia mengatakan Budiyanto meninggal karena serangan jantung.
“Sebab kematian Pak Budiyanto, serangan jantung yang baru atau yang akut,” kata Asri dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (9/12/2022).
4. Dian Febbyana
Tim ahli kedokteran forensik dr Ade Firmansyah Sugiharto mengungkapkan penyebabnya Dian Febbyana (42), salah satu anggota keluarga Kalideres yang ditemukan tewas bersama di rumahnya. Dian disebut memiliki radang paru yang kronis.
“Sedangkan pada Ibu Dian tampak sekali ada makroskopik, yaitu pada perolehan saat otopsi dan pada saat kami melakukan pemeriksaan patologi forensik bukti yang sangat jelas adanya radang paru yang menahun atau radang paru yang kronis,” kata dr Ade dalam konferensi persnya, Jumat (9/ 12/2022).
dr Ade mengatakan paru-paru Dian memiliki rongga di dalamnya. Dia menyebut biasanya hal ini dialami oleh orang dengan penyakit TBC paru.
“Di sini yang disebut sebagai pneumokoniosis serta adanya kavitas atau rongga di dalam paru, yang juga dapat terjadi merupakan gambaran penyakit yang menahun,” katanya.
“Yang biasanya kalau pada orang Indonesia, kavitas-kavitas itu bisa terbentuk akibat penyakit-penyakit seperti misalnya TBC paru,” tulisnya.
Note:
Berita ini di ambil secara otomatis dari:
Media: D E T A K . C O
Penerbit:
Tanggal Terbit: 2022-12-10 04:41:47
Semua hak cipta atas postingan ini adalah milik D E T A K . C O