Berita  

Siti Aisyah Pakai Uang Pinjol Mahasiswa IPB untuk Beli Mobil

Siti Aisyah Pakai Uang Pinjol Mahasiswa IPB untuk Beli Mobil
width:100%; margin bottom:0;margin

Tersangka penipuan dan penggelapan, SA (29), dihadirkan saat konferensi pers di Mapolres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/11/2022). (ANTARA/M Fikri Setiawan)

BOGOR – Siti Aisyah (29) dugaan penipuan dan penggelapan diketahui membeli satu unit mobil dari uang investasi para mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang terjerat pinjaman online (pinjol) atau berani.

“Uang kejahatan hasilnya digunakan untuk kebutuhan pribadi, sebagiannya untuk beli kendaraan bermotor dan sebagian lagi untuk menutup utang dari korban sebelumnya,” kata Kepala Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Besar Polisi Iman Imanuddin saat Konferensi Pers di Mapolres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat , Jumat (18/11).

Satu unit mobil merk Suzuki milik tersangka SA itu kini disita kepolisian bersama beberapa barang bukti lainnya, yaitu satu unit telepon genggam, satu buku tabungan, dan satu kartu ATM.

Iman menyebutkan SA yang ditetapkan sebagai dugaan pada Kamis (17/11), diduga melakukan penipuan dan penggelapan berkedok investasi terhadap 317 orang, dengan 116 orang di antaranya merupakan mahasiswa IPB. Total kerugian para korban mencapai Rp2,3 miliar.

Masing-masing korban investasi bodong itu mengalami kerugian nominal yang beragam, mulai dari Rp2 juta hingga Rp20 juta yang kini menjadi utang di beberapa platform resmi pinjaman online, seperti Shoppe Pay Latter, Shopee Pinjam, Akulaku, dan Kredivo.

SA yang sudah menjalankan aksinya sejak Februari 2022, awalnya menawarkan korban untuk berinvestasi di sebuah toko miliknya yang berani dengan iming-iming membagi 10 persen dari setiap keuntungan.

Mengingat mayoritas korbannya adalah mahasiswa, SA menyarankan para korbannya mengajukan pinjaman berani untuk memperoleh uang agar bisa berinvestasi.

“Modusnya dengan menawarkan kerja sama pencairan bisnis pada toko online yang diakui sebagai tersangka. Ternyata ada masalah, toko online tersebut milik orang lain,” beber Iman.

Iman menjelaskan SA yang bukan merupakan mahasiswa IPB merekrut korban dengan cara menawarkannya dari mulut ke mulut, lalu presentasi mengenai investasi saham melalui zoom meeting.

Hingga kini Polres Bogor sudah melakukan pemeriksaan terhadap 10 orang saksi dan masih terus melakukan pengembangan untuk mengetahui tidak adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus investasi bodong.

“Semua saksi dan korban yang terkait dengan ini akan kami lakukan pemeriksaan. Baru 10 saksi diperiksa,” kata Iman.

Note:
Berita ini di ambil secara otomatis dari:

Media: D E T A K . C O

Penerbit:

Tanggal Terbit: 2022-11-21 19:40:48

Semua hak cipta atas postingan ini adalah milik D E T A K . C O

Tinggalkan Balasan