Dalam keterangan pers sebelum pertemuan, Presiden Jokowi bilang ada beberapa poin kesepakatan yang tercapai antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang.
Menurut Presiden Indonesia, negara kedua memperkuat memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan investasi.
“Kami Protokol Perubahan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang (IJEPA) akan diselesaikan dan ditandatangani pada KTT G20 di Bali, November mendatang,” ujar Jokowi.
Secara khusus, RI 1 meminta Jepang menurunkan tarif masuk nomor produk Indonesia antara lain ikan tuna, pisang dan nanas, serta membuka akses pasar untuk produk mangga.
Di bidang investasi, Presiden Jokowi menyambut baik masuknya investasi baru Jepang di Indonesia, dan berharap proyek-proyek yang sudah berjalan selesai tepat.
“Beberapa proyek strategi yang perlu dipercepat penyelesaiannya, antara lain MRT Jakarta Utara-Selatan Fase II dan Timur-Barat Fase I, Kawasan Industri Papua Barat, perluasan Pelabuhan Patimban, dan Jalan Tol Akses Patimban,” imbuhnya.
Di situ, Jokowi juga membahas komitmen kerja sama kelanjutan Proyek Gas Masela.
Kemudian, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengundang investasi baru Jepang di berbagai bidang.
Lebih lanjut, Presiden RI meminta dukungan ilmu dan teknologi baru Jepang dalam beberapa proyek strategis Indonesia, terutama untuk hilirisasi komoditas alam, pengembangan mobil dan motor listrik, serta sektor pengetahuan dan pangan.
Jokowi mendorong Jepang mendorong mendorong target Net Zero Emission Indonesia melalui advokasi teknologi inovatif seperti teknologi hidrogen dan amonia.
Presiden juga menawarkan kerja sama yang lebih intensif untuk pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Jepang.
Terkait isu regional dan global, Presiden Jokowi menyampaikan penghargaan atas dukungan Jepang buat presidensi Indonesia di forum G20, untuk menciptakan pencapaian perekonomian dunia.
“Untuk Kawasan Indo-Pasifik, tahun depan Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN dan Jepang menjadi Ketua G7. Kami akan terus berkoordinasi dalam merumuskan agenda prioritas keketuaan, agar memberikan kontribusi lebih terhadap perdamaian dan kesejahteraan di Kawasan dan dunia. Terima kasih Perdana Menteri Kishida, sampai bertemu di KTT G20 di Bali,” tutupnya.(rid/ipg)
