“Alhamdulillah bulan ini sudah tembus Rp 88 juta. Target manajemen bisa tembus Rp 150 juta di triwulan tiga,” ujar Freddy Personal and General Affair Viaduct by Gubeng pada aksesdisini.com, Senin (11/7/2022)
Freddy mengatakan, Viaduct By Gubeng sudah berhasil memperkerjakan 25 Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Besok (11/7/2022) kita panggil lagi 2 MBR untuk karyawan tambahan. Jadi total ada 27 kalau mereka besok masuk,” kata dia.
Meski ada beberapa unit usaha, kedai kopi menjadi unit usaha paling menghasilkan dibanding barbershop dan unit usaha cuci motor atau mobil.
Paket bundlling nasi gila dan es teh untuk Rp 20 ribu menjadi komoditas yang paling banyak kenaikan omset.
“Menu itu favorit pelanggan dari kalangan anak sekolah dan kuliah. Tapi dari kalangan keluarga dan korporat juga banyak yang pesan,” imbuhnya.
Peningkatan ini juga kata Freddy akan mempengaruhi jumlah upah yang diterima oleh para pekerja di Viaduct oleh Gubeng yang kesemuanya merupakan MBR.
“Kenaikan gaji karyawan juga nanti akan mengikuti kenaikan omset. Tapi saat ini kita sedang fokus menambah karyawan. Agar lebih banyak MBR bisa terberdayakan,” ujarnya.
Jika di awal pembukaannya, kedai kopi ini banyak dikunjungi staf dinas pemerintahan. Makin ke sini segmen yang berhasil disentuh Viaduct oleh Gubeng semakin meluas.
“Pagi biasanya segmen keluarga, agak siang masih ada cukup banyak dari beberapa staf kedinasan. Ini di atas peran Pak Camat Gubeng. Lalu malamnya banyak kalangan anak muda sambil main basket,” papar Freddy.
Eko Kurniawan Purnomo Camat Gubeng dikatakan Freddy cukup banyak berkontribusi dalam keberhasilan unit usaha ini.
“Evaluasi tetap kami lakukan. Jadi unit usaha nya tidak hanya kedai kopi saja, kami juga menyediakan pelatih dari bidang lain untuk meningkatkan pendapatan sesuai dengan permintaan Pak Wali (Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya) pendapatan MBR bisa sampai Rp 4 juta perbulan,” pungkas Eko Kurniawan. (itu/ipg)