Isu Tsunami Hantam Bisnis Perhotelan di Selat Sunda

Isu Tsunami Hantam Bisnis Perhotelan di Selat Sunda

Isu Tsunami Hantam Bisnis Perhotelan di Selat Sunda

SERANG, AKSES DISINI – Isu tsunami di Cilegon yang ramai belakangan ini berimbas pada okupansi atau tingkat pemesanan hotel di Pantai Anyer dan sekitarnya di Kabupaten Serang dan Pandeglang untuk perayaan hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Ketua Harian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang General Manager Cluster Doddy Faturahman, Rabu (15/12) mengatakan kepada wartawan bahwa isu tsunami berdampak besar bagi pengelola hotel di Anyer karena tingkat okupansi dan hotel pesanan turun drastis. Padahal, Desember biasanya menjadi bulan bagi pengelola hotel untuk ‘memanen’ tamu hotel karena libur Natal dan Tahun Baru.

“Dampaknya cukup luar biasa dengan isu Cilegon akan diguncang gempa. Seperti di tempat kami yang biasanya Senin sampai Minggu penuh, tapi sekarang ada beberapa hari kosong,” kata Doddy yang juga General Manager Aston Anyer Hotel.

Dia mengatakan, karena isu tsunami, banyak tamu yang memesan kamar untuk liburan tahunan, kemudian membatalkannya.

“Biasanya pada tanggal-tanggal tersebut pemesanan kamar hotel ‘penuh’. Tapi karena isu itu, banyak yang membatalkannya,” kata Doddy.

Meski begitu, pihaknya terus berupaya agar wisatawan yang akan berlibur ke pantai Anyer dan sekitarnya tidak terlalu khawatir. Dengan demikian tidak mempengaruhi pemulihan kondisi pariwisata di Provinsi Banten.

“Kami berharap informasi ini tidak menimbulkan kepanikan bagi warga yang datang ke Anyer dan sekitarnya,” jelasnya.

Ia juga berharap informasi yang disampaikan oleh instansi terkait, termasuk media, lebih akurat dan tidak terlalu mengkhawatirkan masyarakat.

“Kami juga melihat objek wisata pantai di sini sepi lagi, setelah isu itu. Akhirnya masyarakat sekitar yang ekonominya bergantung pada kunjungan wisatawan sangat terpengaruh,” katanya. (RUS/ENK)

Tinggalkan Balasan