SERANG – Transaksi digital di Banten semakin meningkat. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), volume transaksi menggunakan QRIS di Tanah Jawara meningkat dari 464.912 transaksi pada Desember 2020 menjadi 882.336 transaksi pada Januari hingga Oktober tahun ini.
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Banten, Erwin Soeriadimadja mengatakan, dengan peningkatan transaksi menggunakan QRIS, nominalnya juga berubah. “Dari Rp 23,3 miliar menjadi Rp 52,9 miliar,” kata Erwin, kemarin.
Dikatakannya, program QRIS READY yaitu Sehat, Inovatif, Aman Digunakan QRIS yang telah diluncurkan diharapkan dapat terus meningkatkan volume dan nominal transaksi di Provinsi Banten. Apalagi jumlah merchant yang menggunakan QRIS di Banten juga terus bertambah. Hingga November 2021, jumlah merchant yang menggunakan QRIS di Banten mencapai 867.075. “Jumlah ini meningkat 79 persen dibandingkan Desember 2020 sebanyak 484.650 merchant,” jelasnya.
Erwin mengatakan, di Banten sendiri, usai peluncuran pilot project SIAP QRIS di Mall Serang pada 17 November lalu, peluncuran SIAP QRIS dilakukan di Pasar Bintaro Mas Sektor 2, Tangerang Selatan, kemarin lusa. .
Ia menjelaskan, prospek ekonomi tahun 2022 yang diperkirakan pertumbuhan ekonomi Banten akan meningkat positif, kembali ke pola sebelumnya yang berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini tercermin dari indeks ritel, indeks kepercayaan konsumen, indeks manajer pembelian (PMI), dan peningkatan ekspor.
Pada 2021, lanjutnya, proyeksi pertumbuhan Banten berada pada kisaran empat hingga 4,5 persen. “Faktor pendorong pertumbuhan dari sisi internal Banten adalah peningkatan konsumsi dan investasi dari sisi eksternal adalah peningkatan ekspor dan impor,” jelas Erwin.
Dikatakannya, QRIS sebagai bentuk transformasi digitalisasi pembayaran menjadi salah satu kunci percepatan pertumbuhan ekonomi pada 2022. Digitalisasi pembayaran menjadi salah satu sarana untuk menjaga pasar di masa pandemi Covid-19. “Kedepannya digitalisasi akan semakin meluas, manfaatnya akan semakin terasa bagi para pelaku ekonomi khususnya UMKM,” ujar Erwin. (nna/air)