Kronologis, Jakarta — Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan impor bawang putih Indonesia didominasi China. Rekor ini juga menjadikan Indonesia sebagai importir bawang putih terbesar di dunia.
Mengutip Garlic Outlook 2020 dari situs Kementerian Pertanian, rata-rata impor bawang putih dari China ke Indonesia mencapai 507.000 ton atau menyumbang 99 persen dari total impor bawang putih.
Sedangkan sisanya berasal dari India, Taiwan, Amerika Serikat, dan Mesir. Tercatat, pangsa impor bawang putih India sebesar 0,48 persen dengan rata-rata tahunan 2 ribu ton, Taiwan 0,07 persen dengan 365 ton, Amerika Serikat 0,05 persen dengan 242 ton, dan Mesir 0,01 persen dengan 51 ton.
Sejak enam tahun lalu, China secara konsisten mengirimkan bawang putih dalam jumlah besar ke Indonesia. Pada 2015, bawang putih asal China sebanyak 482 ribu ton, 2016 sebanyak 445 ribu ton, 2017 sebanyak 550 ribu ton, 2018 sebanyak 585 ribu ton, dan 2019 sebanyak 472 ribu ton.
China sendiri memang merupakan produsen dan pengekspor bawang putih terbesar di dunia. Tercatat 80 persen pasar ekspor bawang putih dikuasai China dengan jumlah 1,7 juta ton per tahun.
Sementara itu, Indonesia merupakan negara pengimpor bawang putih terbesar di dunia dengan rata-rata tahunan 509 ribu ton. Kemudian disusul Vietnam 182 ribu ton, Brasil 165 ribu ton, Malaysia 165 ribu ton, dan Amerika Serikat 87 ribu ton.
Kementerian Pertanian menilai impor bawang putih yang besar menyebabkan komoditas ini selalu mengalami defisit neraca perdagangan sejak tahun 1996.
Neraca perdagangan bawang putih menunjukkan posisi defisit yang meningkat selama tahun 1996 hingga 2019, dimana peningkatan defisit mulai terlihat cukup besar mulai tahun 2006 sebesar 296,45 ribu ton atau setara dengan US$ 107,18 ribu, tulis laporan Garlic Outlook, Rabu. . (14/12/2021).
Tahun ini saja, neraca perdagangan bawang putih diperkirakan kembali defisit hingga 408 ribu ton dan angka itu akan meningkat hingga 2024 mencapai 411 ribu ton. Defisit tersebut membuat Indonesia harus mengimpor bawang putih, salah satunya dari China.
Editor: Alfian Risfil A
