Munarman merasa diincar karena akan membawa kasus penembakan 6 Pasukan FPI ke Mahkamah Internasional

Avatar of Redaksi
Munarman merasa diincar karena akan membawa kasus penembakan 6 Pasukan

Akses Disini, Jakarta — Mantan Sekjen FPI Munarman mengatakan dakwaan jaksa terkait kasus terorisme merupakan fitnah besar yang penuh rekayasa.

Munarman merasa menjadi sasaran operasi karena berencana melakukan advokasi hukum ke International Criminal Court (ICC) terkait insiden pelanggaran HAM berat terhadap pembantaian 6 pengawal Habib Rizieq.

“Kenapa saya katakan kasus ini penuh fitnah dan rekayasa? Ya, karena semua orang ditangkap bahkan dihukum karena kasus terorisme yang tidak ada hubungannya dengan saya,” kata Munarman dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (15 /12/2021).

“Saya sudah diarahkan, dipimpin, bahkan dibuatkan konser opini melalui berbagai media, baik media mainstream maupun media sosial untuk buzzer, agar menjadikan saya target operasi ditangkap dan dipenjara minimal sampai pemilu 2024 selesai,” dia melanjutkan.


teks alternatif

Munarman kemudian mengatakan ada tiga motif utama dirinya terjerat kasus terorisme. Salah satunya meliput kasus tewasnya 6 anggota laskar FPI dan menghalanginya untuk mengikuti pemilu 2024.

“Jadi, ada tiga motif utama mengadili saya. Pertama, mencegah advokasi hukum internasional terhadap pembantaian 6 pengawal Habib Rizieq. Kedua, sebagai upaya untuk mencegah saya mengikuti proses pemilu 2024. Dan ketiga, ada kebencian ideologis yang mendalam terhadap Islam,” jelasnya.

“Sehingga suara dan aspirasi kritis umat Islam harus dibungkam dan dimusnahkan melalui rekayasa tersebut,” lanjutnya.

Munarman mengatakan, pihak yang ingin memenjarakannya hingga pemilu 2024 usai adalah plot pembunuhan. Munarman menggambarkan sekelompok pembunuh yang takut kekuasaan mereka akan diambil olehnya.

“Motif kedua, entah kenapa komplotan pembunuh ini mengincar minimal kurungan penjara hingga saya lolos Pilkada 2024, padahal saya tidak memikirkannya apalagi berencana untuk menjadi pesaing mereka dalam kontestasi politik. ,” kata Munarman.

“Saya tidak punya agenda untuk merebut kekuasaan mereka,” lanjutnya.

Munarman menyebut kelompok pembunuh ini mirip dengan Raja Firaun. Namun karena geng tersebut sangat mencintai kehidupan dunia, secara psikologis mereka telah menjadi seperti Fir’aun yang takut kehilangan kekuasaannya, sehingga memerintahkan pembunuhan terhadap anak-anak Bani Israil dan memfitnah Nabi Musa AS sebagai orang yang memecah belah bangsa,” pungkasnya.

Editor: Alfian Risfil A

Tinggalkan Balasan