SERANG – PT Bank Pembangunan Banten Tbk atau Bank Banten berhasil menghimpun dana sebesar Rp1,8 triliun setelah menggelar rights issue yang akan digunakan untuk ekspansi bisnis. Mereka siap bertransformasi ke digital.
Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarudin mengatakan rights issue merupakan salah satu cara untuk memperkuat sisi permodalan dan likuiditas, termasuk melampaui emiten Bank Jawa Timur (BJTM) dan Bank Jabar dan Banten (BJBR).
“BJBR 60 tahun, harga sahamnya 1.500 dan BJTM 50 tahun, harga sahamnya 600, sedangkan BEKS baru 5 tahun, harga sahamnya 100. Kalau dari sisi ekonomi Banten bagus, BEKS punya kebetulan, ternyata di triwulan II dan III kinerja BEKS meningkat, bahkan sekarang kita kebanjiran likuiditas,” ujar Agus saat menjadi pembicara dalam acara santai ngobrol dengan mitra bertema “21 Tahun Provinsi Banten, Apa Peran BUMD dan Perekonomian” yang digelar Pokja Ekbispar Banten di sebuah hotel di Kota Serang, Jumat (15/10/2021).
Agus menjelaskan perusahaan yang menyatakan komitmennya untuk membeli saham Bank Banten senilai Rp1,8 triliun adalah grup konsorsium Mega Karya Anugrah (MKA).
“Perusahaan ini bergerak di bidang pertambangan di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, dan mereka telah menyiapkan dana Rp1,8 triliun untuk membeli saham kami dalam rights issue ini,” katanya.
Sebagai informasi, Bank Banten melakukan rights issue dengan menerbitkan 23,9 miliar saham baru tipe C, dengan harga pelaksanaan Rp. 77 per saham. Masing-masing diberi nilai nominal Rp. 50.
“Pada akhirnya banyak investor yang mungkin tidak masuk ke PUT 7 ini, tapi kemudian di PUT 8 mereka akan masuk, meskipun kami masih cukup optimis karena banyak investor konsorsium yang ingin masuk ke PUT 7 ini, dan Batasan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu ( PMHMETD) kita hanya sampai 21 Oktober 2021,”
Nantinya, kata Agus, 65 persen dana tersebut akan digunakan untuk penyaluran kredit publik dan 35 persen untuk penguatan struktur keuangan.
“Saya kira itulah yang memotivasi dan mendasari kami untuk terus berupaya memperkuat permodalan ini, karena kami memiliki business plan ke depan yang lebih baik, termasuk pengembangan BEKS menjadi bank digital dengan menggandeng Amazon,” ujarnya. (Dan / Merah)