SERANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten menggelar sosialisasi Penyakit Tidak Menular (PTM) di sejumlah daerah. Hal ini dilakukan dalam rangka pencegahan dan pengendalian PTM di Provinsi Banten.
Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, PTM dikenal sebagai penyakit kronis dengan durasi yang lama dan umumnya proses penyembuhannya lambat. Semua kelompok umur dan semua wilayah di dunia berisiko terkena PTM.
“Sebanyak 80% kasus kematian PTM berada di negara berpenghasilan menengah dan rendah,” kata Ati kepada wartawan, Kamis (14/10/2021).
Pesatnya peningkatan kasus PTM diperkirakan akan menghambat upaya pengentasan kemiskinan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Sebab, pemerintah akan terpaksa memprioritaskan biaya pelayanan kesehatan bagi penderita PTM.
“Beban yang ditimbulkan oleh penyakit tidak menular antara lain peningkatan kematian dini dan kecacatan, yang akan mempengaruhi produktivitas dan populasi serta berperan dalam pertumbuhan ekonomi negara,” katanya.
Ia melanjutkan, untuk mengurangi dampak PTM terhadap masyarakat, perlu dilakukan pendekatan komprehensif yang membutuhkan keterkaitan semua sektor termasuk kesehatan, pembiayaan, pendidikan, pertanian, perencanaan, termasuk dukungan dari luar negeri dan penguatan sistem kesehatan nasional.
“Diperlukan upaya yang efektif dan efisien agar dampak PTM dapat teratasi. Upaya tersebut meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dan/atau paliatif,” ujarnya.
“Upaya ini diharapkan dapat dilakukan secara proporsional, untuk upaya preventif fokus pada pengendalian faktor risiko melalui deteksi dini faktor risiko PTM dilanjutkan dengan tindak lanjut dini jika ditemukan kondisi PTM yang memerlukan penanganan lebih lanjut,” ujarnya.
Pada kondisi PTM yang memerlukan upaya kuratif, rehabilitatif dan paliatif diperlukan suatu sistem kesehatan yang siap, baik sarana, prasarana maupun tenaga kesehatan.
Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan sosialisasi PTM di masyarakat merupakan salah satu upaya pencegahan dan penanggulangan PTM di Provinsi Banten.
“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular sedini mungkin,” ujarnya.
Peserta yang mendapatkan sosialisasi PTM diharapkan mampu menggerakan masyarakat khususnya memotivasi keluarga usia 15 – 59 tahun untuk bersedia melakukan pemeriksaan deteksi dini.
“Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular di Posbindu dan fasilitas pelayanan kesehatan sekitarnya,” ujarnya.
(Adv/Merah)