Angkat Isu Teknologi yang Mendukung Pembangunan Berkelanjutan, UMN Gelar Konferensi ICT Internasional | AksesDisini.com -Banten Hari ini

Angkat Isu Teknologi yang Mendukung Pembangunan Berkelanjutan UMN Gelar Konferensi

Angkat Isu Teknologi yang Mendukung Pembangunan Berkelanjutan UMN Gelar Konferensi

TANGERANG – Sebagai bentuk komitmen terhadap perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK), Universitas Multimedia Nusantara (UMN) sejak tahun 2011 telah mengadakan pertemuan internasional secara berkala dalam bentuk konferensi yang disebut CONMEDIA-ICONSONICS.

Mengusung tema “Unlocking The Potential of Smart Digital Technology and Multimedia for Sustainable Development” sebagai bentuk respon terhadap teknologi yang tidak hanya berorientasi pada generasi sekarang, tetapi juga sebagai upaya pembangunan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

“Kemajuan yang ingin kita capai adalah kemajuan yang menjamin keberlanjutan, terutama dalam pembangunan. Di lingkungan digital yang dinamis ini, saya yakin akan banyak potensi dan kemungkinan untuk membuat kemajuan ilmu pengetahuan lainnya yang bermanfaat bagi umat manusia,” kata Rektor UMN, Doktor Ninok Leksono, Kamis (14/10/2021).

Konferensi ICT internasional pertama yang diadakan UMN diberi nama International Conference on New Media Studies (CONMEDIA). Acara ini merupakan forum yang membentuk jaringan internasional dalam membantu peneliti untuk menyebarluaskan hasil penelitian di lingkungan internasional. Forum ini juga menjadi ruang pertemuan para praktisi TIK dalam berdiskusi dan berinteraksi untuk menambah wawasan dan pengetahuan masing-masing.

Pada tahun 2017, UMN juga kembali menyelenggarakan konferensi internasional dengan topik yang berbeda dengan CONMEDIA namun saling melengkapi. Konferensi ini disebut International Conference On Smart Cities, Automation & Intelligent Computing Systems (ICON-SONICS). Sejak itu, CONMEDIA dan ICON-SONICS telah digabungkan menjadi satu acara konferensi internasional yang rutin diadakan setiap tahun.

Tahun ini CONMEDIA & ICONSONICS 2021 kembali digelar untuk memperkuat, memperkuat, dan memperluas jaringan. Pada tahun ini juga CONMEDIA & ICONSONICS 2021 bekerja sama dengan Bagian Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Indonesia untuk memfasilitasi publikasi makalah penelitian di jaringan IEEEXplore. Acara ini juga bekerjasama dengan STMIK STIKOM Indonesia (STIKI) Denpasar dan Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Ilmu Komputer (APTIKOM).

“CONMEDIA & ICONSONICS 2021 diharapkan dapat menyerap lebih banyak makalah penelitian internasional dibandingkan konferensi sebelumnya, dan tentunya dengan konten spektrum keilmuan yang lebih berkelas. Selain itu, para praktisi, akademisi, dan juga institusi pemerintah juga bisa mendapatkan manfaat yang besar dari teknologi smart digital dan multimedia,” ujar Ketua Pelaksana, Niki Prastomo yang juga Dekan Fakultas Teknologi dan Informatika UMN.

Bidang keilmuan konferensi CONMEDIA & ICONSONICS 2021 dibagi menjadi dua. Bidang ilmiah CONMEDIA meliputi aplikasi, teknologi seluler, desain media interaktif, intelijen dan manajemen bisnis, sistem informasi strategis, ilmu dan teknologi komputasi, serta sistem dan komunikasi tertanam. Sementara itu, ICONSONIC mencakup bidang sains: kota pintar, otomatisasi, dan sistem komputasi cerdas.

Niki menjelaskan, perkembangan teknologi smart digital dan multimedia erat kaitannya dengan perkembangan teknologi yang mengusung Revolusi Industri 4.0 dan Transformasi Digital. Transformasi digital sendiri mengacu pada proses yang menggunakan teknologi digital untuk menciptakan inovasi baru atau memodifikasi proses bisnis, budaya, dan pengalaman konsumen untuk menghadapi perubahan kebutuhan bisnis dan pasar.

Lebih lanjut, ekonom Klaus Schwab, Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia menjelaskan bahwa revolusi industri keempat ini akan mempengaruhi cara kita hidup dan bekerja dan akan berbeda dalam skala, ruang lingkup dan kompleksitas dibandingkan dengan revolusi sebelumnya. Hal inilah yang mendasari pentingnya membangun teknologi yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat, baik dari aplikasi, system intelligence, automation, infrastruktur internet, big data, maupun multimedia. Isu sustainability menjadi poin penting yang perlu diperhatikan oleh akademisi, praktisi industri, dan stakeholders. Diharapkan dari topik ini, manfaat dan dampak perkembangan teknologi dapat dirasakan oleh generasi mendatang,” lanjut Niki.

Pengelolaan teknologi yang mendukung pembangunan berkelanjutan membutuhkan kerjasama yang baik dari banyak pihak, termasuk akademisi dan praktisi industri untuk mengoptimalkan transformasi digital. Diskusi dan diskusi ide-ide kreatif yang menggali potensi teknologi digital dan multimedia diperlukan untuk mencapai pemahaman yang komprehensif. Dengan begitu, manfaatnya dapat dirasakan oleh berbagai pihak dan dapat menjadi keuntungan yang tidak hanya dinikmati oleh generasi sekarang, tetapi juga untuk generasi yang akan datang.

“90% data dunia tercipta hanya dalam dua tahun terakhir, jadi kita benar-benar berada di era informasi, era data, dan era komunikasi,” ujar Prof. Marpaung saat presentasi.

Setiap pembicara mempresentasikan penelitiannya, seperti Rifai yang menggabungkan Artificial Intelligence (AI) dan Brain-Computer Interface (BCI). AI dan BCI akan memanfaatkan teknologi dengan menggunakan sinyal otak untuk mengontrol peralatan yang mendukung aktivitas manusia.

Secara khusus, teknologi ini disiapkan untuk penyandang disabilitas. Di waktu yang berbeda, Jessy mempresentasikan penelitiannya tentang digitalisasi rekam medis (Electronic Medical Record). Sistem digitalisasi ini dibuat agar rekam medis pasien dapat terpusat dan terintegrasi dengan standar WHO.

Harapannya, setiap pasien yang akan pindah ke rumah sakit lain tidak perlu repot dengan berkas rekam medis di rumah sakit sebelumnya. Berbeda dengan Rifai dan Jessy, Irawan memaparkan tentang perkembangan BSD City yang terletak di Tangerang menjadi smart city. Smart city adalah layanan berbasis digital untuk pengelolaan kota dan ekonomi yang lebih baik, kehidupan warga yang berkualitas, dan lingkungan yang sehat untuk generasi mendatang.

Diselenggarakan secara online melalui aplikasi Gather.town, acara ini mampu memberikan pengalaman baru dan interaksi yang lebih dalam konferensi online. Peserta memberikan respon positif atas inisiatif panitia dalam memilih aplikasi ini.

“Aplikasi Gather diharapkan dapat memberikan pengalaman berjejaring yang lebih fleksibel, seperti pengalaman pada konferensi offline. Peserta dapat membuat avatar sendiri dan tampil hadir dan berkumpul di satu tempat. Sedikit mengobati rindu untuk berkumpul secara langsung. Secara paralel, para peserta dapat saling bertemu, mendiskusikan kebutuhannya dalam satu ruang konferensi tanpa mengganggu peserta lainnya,” pungkas Niki. (Ihy/Merah)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
xfbml : true,
version : ‘v3.2’
});
}; (function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

Tinggalkan Balasan