Bisnis Jajan Tahu Jadi Peluang Bisnis yang Menggiurkan

Bisnis Jajan Tahu Jadi Peluang Bisnis yang Menggiurkan
Bisnis Jajan Tahu Jadi Peluang Bisnis yang Menggiurkan

Pandemi Covid-19 membuat banyak orang kehilangan pekerjaan. Untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan hidup, membuka usaha merupakan salah satu pilihan terbaik. Namun, dalam memilih peluang bisnis, seseorang juga harus jeli dalam memilih bisnis.

Lalu bisnis seperti apa yang masih bisa dijalankan? Ada beberapa bidang usaha yang menjadi peluang usaha di masa pandemi, salah satunya adalah makanan dan minuman.

Bisnis kuliner merupakan salah satu sektor bisnis yang mampu bertahan dari krisis ekonomi karena masyarakat tetap membutuhkan pangan dalam kondisi apapun.

Tak hanya itu, kuliner jajanan tahu saat ini sedang naik daun, dipicu oleh maraknya cara penyajian yang lebih kekinian. Sebut saja Tahu Waktu, jajanan berbahan dasar tahu ini bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Tahu merupakan salah satu jajanan favorit masyarakat Indonesia.

Stepanus, Owner & CEO Tahu Time, mengatakan bahwa tahu merupakan makanan tradisional yang menjadi jajanan favorit masyarakat Indonesia dari bawah hingga atas. Rasanya yang gurih sangat digemari oleh semua kalangan untuk disantap kapan saja dan dimana saja.

Sedangkan dengan konsep bisnis modern mengangkat tahu sebagai jajanan tradisional menjadi makanan kekinian yang dapat menjangkau berbagai kalangan, dengan harga yang ramah kantong. “Tahu Time, dikemas dengan kualitas rasa yang menjadi ciri khas, yang bisa dinikmati dengan sambal yang disesuaikan selera, sehingga menghasilkan cita rasa yang khas dan adiktif,” kata Stepanus dalam keterangan tertulis kemarin.

Tahu Waktu memiliki tiga rasa, yaitu Tahu Renyah dengan lapisan tepung yang dibumbui dengan rasa yang khas, Tahu Walik yang unik karena dibuat dengan cara terbalik, sehingga kulitnya renyah dan diisi aci yang kenyal.

Dan terakhir, Tahu Isi Pedas atau Jeletot yang menawarkan rasa pedas tapi bikin ketagihan. “Tofu Time merupakan produk unggulan karena memiliki tekstur luar yang renyah, tekstur bagian dalam yang kenyal dan lembut, serta rasa yang cocok untuk konsumen Indonesia,” ujar Stepanus.

Sementara itu, Maria Johana Salvatrix de Rozari Marketing Director Tahu Time menambahkan, bisnis ini cukup menjanjikan bagi mitra, karena memiliki beberapa keunggulan dan kemudahan.

Seperti pemasaran produk yang dilakukan secara offline melalui outlet, online melalui GoFood, dan Mitra Reseller, sehingga menjadi solusi di masa pandemi saat ini. “Bisnis tahu memiliki margin yang tinggi, pembayaran tunai dan tingkat pengembalian modal yang relatif cepat. Selain itu, mitra bisnis akan dilatih dalam hal produk, layanan, kontrol bisnis, dan pendampingan sebelum operasi bisnis, ”jelas Maria.

Selanjutnya untuk menjadi mitra, syaratnya cukup mudah yaitu; memiliki niat dan tekad untuk berhasil dan memahami bisnis memiliki risiko. “Dengan proyeksi harian, kami bisa menjual 25 boks per hari dikalikan Rp. 15 ribu per box, dalam 30 hari kita akan mendapatkan omzet sekitar Rp. 11.250.000. Jika dikurangi biaya, mitra akan mendapatkan keuntungan bersih sekitar Rp 3,2 juta per bulan. Mitra bisnis akan kembali investasi dalam kisaran 6,5 bulan, “kata Maria. (bie/jpnn)

Tinggalkan Balasan